Pernahkah kamu merasa seperti sedang berada di tengah badai saat anakmu tantrum?
Rasanya seperti dunia terbalik, kamu jadi panik, frustrasi, dan bingung harus berbuat apa. Tenang, kamu tidak sendirian! Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, dan meskipun terkadang terasa seperti badai, ada cara cerdas untuk menghadapinya.
Fakta Menarik:
- Tantrum biasanya muncul di usia 1-4 tahun, saat anak-anak mulai belajar mengendalikan emosi mereka, tapi belum sepenuhnya mahir.
- Tantrum bukan berarti anak nakal atau tidak sopan. Sebaliknya, itu adalah cara mereka mengekspresikan emosi yang kuat dan tidak tahu bagaimana mengatasinya dengan cara lain.
Oke, sekarang bagaimana kita menghadapi badai emosi ini?
1. Tetap Tenang:
- Ingat, anak-anak belajar dari contoh. Jika kamu panik, anakmu akan ikut panik.
- Ambil napas dalam-dalam, dan usahakan untuk tetap tenang.
- Bersikaplah lembut dan pengertian.
2. Beri Ruang:
- Jangan memaksa anak untuk berhenti tantrum. Ini justru akan membuat mereka merasa lebih frustrasi.
- Beri mereka ruang untuk melepaskan emosinya.
- Tetaplah berada di dekat mereka, tapi jangan ikut campur.
3. Validasi Emosi:
- Jangan meremehkan perasaan anak.
- Katakan, “Aku mengerti kamu sedang merasa marah/sedih/kecewa.”
- Ini membantu mereka merasa didengar dan dipahami.
4. Hindari Hukuman:
- Menghukum anak saat tantrum hanya akan memperburuk keadaan.
- Mereka tidak bisa mengendalikan emosinya saat itu.